Menjadi pengajar PAUD
Alhamdulillah, sudah hampir 3 tahun saya mengajar di lembaga PAUD. Nama PAUD nya yaitu PAUD Pelangi. Kenapa saya mengambil pekerjaan ini, karena saya suka bermain dengan anak-anak, dan juga memang tempat PAUDnya dekat dengan rumah.
Kalau saya boleh jujur, mengajar anak di paud susah-susah gampang. kenapa??? karena saya mengajar anak-anak di masa golden age, yang seharusnya orang tualah menjadi pendidik bagi anak-anak. Tapi apa boleh buat, orang tualah yang memasukkan mereka ke lembaga paud, mungkin mereka ingin anak-anaknya sekolah. Itu lah sebabnya saya harus belajar bagaimana mengajar anak-anak diusia golden age dan saya bersyukur bergabung dengan komunitas IIP, dimana di sana banyak sekali saya belajar mengenai dunia anak.
Dari ilmu yang didapat, mengajar saya lebih enjoy, tidak terpaku pada kurikulum yang ditetapkan, dan satu yang menjadi prinsip mengajar saya yaitu buatlah anak-anak bahagia, buatlah anak-anak tersenyum. karena memang diusia anak paud, yang terpenting adalah bermain dan bermain, mengembangkan motorik dan sensorik nya. Pembelajaran calistung bisa digabungkan dengan permainan, sehingga anak-anak tidak sadar bahwa mereka sedang belajar.
Kadang saya suka panas telinga ketika ada lembaga TK yang mengajarkan anak calistung, mengeja kata di papan tulis, kemudian anak-anak mengikutinya. alasan nya adalah tuntutan dari SD yang mengharuskan anak sudah bisa membaca ketika masuk SD, dan anehnya lagi para orang tua pun selalu mendukung atas keputusan tersebut, orang tua ingin ketika anaknya keluar dari tk, anaknya bisa membaca, bahkan anaknya disuruh les dengan gurunya..ckckck
Padahal pembelajaran di paud atau Tk harus menekankan pada interaktif, menyenangkan, menantang dan harus mendorong kreativitas serta kemandirian anak-anak sesuai dengan tahap pertumbuhan fisik dan perkembangan anak.
Satu hal yang penting untuk seorang pengajar paud yaitu harus sabar dan harus bisa menahan emosi. tapi memang semua pengajar harus seperti itu ya he he. tapi kenapa? iya memang diusia paud, emosi anak belum stabil, kadang dia pengen lari-larian terus, kadang dia teriak-teriak, mengacak-acak mainan, sebagai manusia saya pun pernah tersulut emosi saat anak-anak bertengkar, teriak-teriak, tapi semua terselesaikan tanpa ada yang tersakiti :)
Senangnya menjadi pengajar paud yaitu saya bisa bernyanyi, menemukan kepolosan-kepolosan anak-anak, bisa tertawa (tapi tidak tertawa sendiri he he), berekspresi bebas.
Semoga semakin banyak orang tua yang sadar bahwa di lembaga paud atau tk, anak-anak tidak harus bisa membaca dan tidak diajarkan untuk membaca. dan juga ketika para orang tua memasukkan anak nya ke lembaga paud atau tk maka mereka merasa tugasnya mendidik sudah tergantikan, padahal tidak, tetap saja yang harus menjadi pendidik utama itu adalah orang tua. oleh karena itu ketika saya mengajar paud, saya suka melibatkan orang tua dalam pengajaran, agar orang tua tahu perkembangan anaknya selama di paud.
#ODOPfor99days2017
#tulisan 3
Komentar
Posting Komentar