Tes sidik jari

Bismillah

                Mengenali bakat, gaya belajar dan karakter belajar untuk  seorang anak oleh para orang tua sangatlah penting, sebagai acuan kita para orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anak-anak, sehingga akan terasah diri mereka. Salah satu cara untuk mengenali bakat, gaya belajar dan karakter belajar seorang anak adalah dengan melakukan scanning sidik jari. Memang hasilnya tidak mutlak sempurna, hanya 99%, tapi ini bisa menjadi acuan para orang tua untuk mengenali anak-anak nya.
Kebetulan TK tempat eca belajar mengadakan scanning sidik jari. Saya pun antusias untuk mengikutinya, karena eca belum pernah melakukannya. Sedangkan kedua kakaknya waktu seusia eca sudah pernah discanning sidik jari. Akhirnya saya mengikuti rangkaian acara tersebut, dengan diawali penjelasan secara singkat mengenai bakat, karakter belajar dan gaya belajar anak. Kemudian mereka menjelaskan mengenai scanning sidik jari. Kenapa sidik jari? Karena sidik jari setiap orang berbeda, sebagai identitas diri yang tak mungkin ada yang sama. Ada tiga jenis sidik jari, yaitu Whorl (lingkaran), Loop (sangkutan) dan Arch (busur). Sidik jari dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi seseorang, bakat nya juga. Cara nya bisa melalui kasat mata dengan ahlinya tentu saja, atau menggunakan alat khusus pembaca sidik jari (finger print reader). Metode yang digunakan untuk pemeriksaan biometrik yaitu dengan menggunakan metode analisa  Psychobiometric Fingerprint. Setelah mereka  menjelaskan maka mereka menawarkan kembali kepada para orang tua, apakah ada yang bersedia anaknya dites sidik jari atau tidak. Saya pun langsung bersedia, walaupun ada para orang tua yang tidak bersedia, dengan alasan tertentu. Akhirnya eca pun diperiksa dengan mula-mula ditanya identitas eca, dari mulai nama, alamat dan tanggal lahir. Kemudian eca meletakkan masing-masing jari ke alatnya. ( maaf tidak ada foto, karena saat itu saya tidak berfikir untuk memfotonya J). Dan terscan lah jari-jari eca dalam komputer. Dan mereka bilang bahwa hasilnya bisa diambil setelah 3 hari.

                Lumayan deg-degan menunggu hasil sidik jari eca, karena rasa ingin tahu saya yang begitu besar atas bakat dan gaya belajar eca, karena saya tahu bahwa eca adalah anak yang sangat luar biasa. Akhirnya hasilnya keluar dan saya dipanggil untuk berkonsultasi.

Hasilnya :
Karakter belajarnya: Kognitif
Gaya belajarnya : Kinestetik dan auditory
Bakat : Visual Spasial, Logika dan Body Kinestetik

Analisis : berdasarkan hasil tersebut dikatakan bahwa eca karakter belajarnya bersifat kognitif, dimana anak kognitif suka analisa, cenderung menggunakan nalar, menyukai suasana kompetitif, cenderung bersifat proaktif. Cenderung bersikap konsisten dan ambisius. Anak yang kognitif harus sering diberi pujian ketika dia mencapai target. Mampu berfikir logis, kemampuan berimajinasi, kreatif, berfikir holistik dan variatif. Kemampuan yang berkaitan dengan gerakan, ekspresi keterampilan teknik. Sedangkan untuk gaya belajarnya, eca memiliki gaya belajar auditory dan kinestetik. Auditory, senang mendengar, suka dengan cerita dan musik, sangat tertarik dengan nada, intonasi suara, mudah menghafal kalimat, cerita maupun ayat-ayat suci. Kinestetik, senang bergerak, suka dengan menyentuh sesuatu, sangat tertarik dengan kegiatan-kegiatan, olah raga, maupun kerja praktek, mudah bosan dan pegal jika terus diam tanpa menggerakkan tubuhnya, terampil, suka beraktifitas.

Penjelasan potensi genetik diatas akan membantu saya dalam mengarahkan eca. Analisa saya sebenarnya hampir sama dengan yang ada dicatatan hasilnya. Memang karakter eca seperti itu, walaupun belum terlihat secara maksimal, tapi dia memang cenderung kearah tersebut. Contoh, ketika dia menjelaskan sesuatu atau menceritakan kembali peristiwa yang sudah terjadi, dengan mudahnya dia menjelaskan, menceritakan dengan detail apa yang terjadi. Kadang kami pun terheran-heran dengan karakter dia. Dia selalu ingat janji yang selalu kami ucapkan pada dia saat dia ingin melakukan sesuatu. Jadi kami kadang suka berfikir dulu kalau mau berjanji ke eca karena pasti akan ditagih J . ketika saya dan suami sedang berdiskusi, dia selalu peka dengan apa yang kita bicarakan, ingin tahu apa yang kita diskusikan, dan kalau tidak direspon dia akan merengek terus, sampai dia mendapatkan penjelasan apa yang kami diskusikan.

Memang eca harus terus diasah kemampuannya, diarahkan ke arah yang positif. Hasil sidik jari kami akan gunakan sebagai acuan dalam mendidik dan mengarahkan dia.  Tentunya dengan melihat kemampuan eca sendiri, kami tidak akan memaksa eca belajar dan bermain sesuai karakter, gaya belajar maupun bakatnya, tapi kami sebagai orang tua akan menstimulus semua gaya belajarnya, sehingga akan seimbang. Dan dia akan mampu menonjolkan kemampuan dirinya dengan sendirinya.
Alhamdulillah

#ODOPfor99days2017

#tulisanke9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita tentang Allah Maha Mendengar

Cerita Asmaul Husna Al-Waliy (Maha Menguasai)

Review ceramah ustad chaidir ramli mengenai syukur nikmat