Saat Eca belajar untuk selalu bersyukur
Bismillah
Day 8 (Kamis, 14 Desember 2017)
Kenapa hari ke 8 nya hari kamis? Bukan hari rabu? Karena Eca menginap di rumah bibinya di cibiru.
Pada hari rabu itu, Eca dibagi raport, sebenarnya sih Eca diajakin sama temannya main ke taman lalu lintas, dan ibu-ibunya pada botram, tapi dianya gak mau, terus saya tawarkan pergi ke Cibiru, dan dia mau, akhirnya kita kesana dan Eca menginap disana. Jadi, pada hari itu saya tidak bercerita ataupun mendongeng ke Eca.
Pada hari kamis nya, Eca pulang dengan kegembiraan karena sudah menginap di Cibiru dan bisa bermain dengan keponakan-keponakannya.
Eca mulai bercerita tentang pengalaman nya saat menginap, katanya dia disana main loncat-loncatan, terus dia katanya berenang dikolam ban, pokoknya seru katanya.
Tapi ada satu yang membuat eca sedih, yaitu dia kehilangan salah satu mobil tayo nya. Itu mobil bis yang warna-warni, salah satu nama bis itu tayo dan itu hilang. Dia sedih karena bis itu pemberian dari bibinya. Saya tanya dia berkali-kali dimana hilangnya? Kapan ketahuan hilangnya? Dan berbagai pertanyaan kemungkinan, mungkin jatuh dijalan, mungkin ketinggalan di Cibiru dan lainnya. Ya walaupun dicerca terus pertanyaan bis itu tidak bisa kembali. Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk membeli mobil bis itu. Jadi saat mau pulang ke rumah, kami mampir dulu ke toko mainan.
Alhamdulillah Eca senang kembali.
Pada malam harinya, seperti biasa saya pun mulai bercerita. Cerita kali ini tentang apa yang terjadi pada Eca saat itu.
Robi dan Anto, sahabat sejati.
Ada dua sahabat, namanya Robi dan Anto. Mereka bersahabat sudah lama, selain sekolahnya sama, tempat tinggalnya pun tidak terlalu jauh. Jadi mereka suka saling bermain bersama, kadang dirumah Robi atau di rumah Anto.
Tapi kehidupan mereka yang berbeda. Anto adalah anak orang yang berada, apa yang Anto minta pasti dituruti oleh orang tuanya, sedangkan Robi anak yang sederhana, kadang dia harus menabung untuk mendapatkan sesuatu.
Pada suatu hari, Robi pergi bermain di rumah Anto. Biasa mereka bermain. Robi meminjam mainan Anto, dan tidak sengaja Robi merusaknya. Robi kemudian bilang ke Anto, tapi ternyata Anto marah, karena mainan itu dibelikan oleh bapaknya saat Anto ulang tahun, jadi Anto merasa sedih saat mainannya rusak. Robi sudah meminta maaf, tapi tetap Anto sedih.
Akhirnya Robi pulang kerumah dengan wajah yang sedih, dia langsung pergi ke kamarnya.
Dia tidak mau kehilangan persahabatan nya gara-gara mainan. Dia coba berfikir, bagaimana caranya.
Dan Robi akhirnya dapat ide. Dia membongkar celengannya dan dia membelikan mainan yang sama kepunyaan Anto. Robi tidak bilang kepada ibunya, karena takut ibunya sedih.
Kemudian Robi pergi ke rumah Anto dan memberikan mainan itu kepada Anto. Anto sangat senang dan dia berterima kasih kepada Robi. Akhirnya mereka pun baikan.
Kemudian Robi pulang dan dia melihat ada mobil pamannya. Ternyata pamannya sedang berkunjung.
Pamannya ternyata membawa hadiah buat Robi yaitu sebuah mainan. Robi sangat senang sekali karena dia jadi punya mainan. Dia bersyukur kepada Allah karena dia diberi mainan oleh pamannya.
Cerita itu saya sampaikan ke Eca, agar Eca selalu bersyukur atas apa yang telah dia punya dan tidak sombong saat dia punya mainan baru. Terus juga, saya bilang ke Eca bahwa kalau kita baik sama orang lain, maka orang lainpun akan baik sama kita dan kalau kita memberi kepada orang lain maka kita akan diberi lebih oleh Allah.
Eca pun mengerti.
Mudah-mudahan dengan cerita ini Eca jadi orang yang punya empati. Insya Allah.
Alhamdulillah
#Day8
#Tantangan10hari
#Level10
#KuliahBunSayIIP
#GrabYourImagination
Day 8 (Kamis, 14 Desember 2017)
Kenapa hari ke 8 nya hari kamis? Bukan hari rabu? Karena Eca menginap di rumah bibinya di cibiru.
Pada hari rabu itu, Eca dibagi raport, sebenarnya sih Eca diajakin sama temannya main ke taman lalu lintas, dan ibu-ibunya pada botram, tapi dianya gak mau, terus saya tawarkan pergi ke Cibiru, dan dia mau, akhirnya kita kesana dan Eca menginap disana. Jadi, pada hari itu saya tidak bercerita ataupun mendongeng ke Eca.
Pada hari kamis nya, Eca pulang dengan kegembiraan karena sudah menginap di Cibiru dan bisa bermain dengan keponakan-keponakannya.
Eca mulai bercerita tentang pengalaman nya saat menginap, katanya dia disana main loncat-loncatan, terus dia katanya berenang dikolam ban, pokoknya seru katanya.
Tapi ada satu yang membuat eca sedih, yaitu dia kehilangan salah satu mobil tayo nya. Itu mobil bis yang warna-warni, salah satu nama bis itu tayo dan itu hilang. Dia sedih karena bis itu pemberian dari bibinya. Saya tanya dia berkali-kali dimana hilangnya? Kapan ketahuan hilangnya? Dan berbagai pertanyaan kemungkinan, mungkin jatuh dijalan, mungkin ketinggalan di Cibiru dan lainnya. Ya walaupun dicerca terus pertanyaan bis itu tidak bisa kembali. Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk membeli mobil bis itu. Jadi saat mau pulang ke rumah, kami mampir dulu ke toko mainan.
Alhamdulillah Eca senang kembali.
Pada malam harinya, seperti biasa saya pun mulai bercerita. Cerita kali ini tentang apa yang terjadi pada Eca saat itu.
Robi dan Anto, sahabat sejati.
Ada dua sahabat, namanya Robi dan Anto. Mereka bersahabat sudah lama, selain sekolahnya sama, tempat tinggalnya pun tidak terlalu jauh. Jadi mereka suka saling bermain bersama, kadang dirumah Robi atau di rumah Anto.
Tapi kehidupan mereka yang berbeda. Anto adalah anak orang yang berada, apa yang Anto minta pasti dituruti oleh orang tuanya, sedangkan Robi anak yang sederhana, kadang dia harus menabung untuk mendapatkan sesuatu.
Pada suatu hari, Robi pergi bermain di rumah Anto. Biasa mereka bermain. Robi meminjam mainan Anto, dan tidak sengaja Robi merusaknya. Robi kemudian bilang ke Anto, tapi ternyata Anto marah, karena mainan itu dibelikan oleh bapaknya saat Anto ulang tahun, jadi Anto merasa sedih saat mainannya rusak. Robi sudah meminta maaf, tapi tetap Anto sedih.
Akhirnya Robi pulang kerumah dengan wajah yang sedih, dia langsung pergi ke kamarnya.
Dia tidak mau kehilangan persahabatan nya gara-gara mainan. Dia coba berfikir, bagaimana caranya.
Dan Robi akhirnya dapat ide. Dia membongkar celengannya dan dia membelikan mainan yang sama kepunyaan Anto. Robi tidak bilang kepada ibunya, karena takut ibunya sedih.
Kemudian Robi pergi ke rumah Anto dan memberikan mainan itu kepada Anto. Anto sangat senang dan dia berterima kasih kepada Robi. Akhirnya mereka pun baikan.
Kemudian Robi pulang dan dia melihat ada mobil pamannya. Ternyata pamannya sedang berkunjung.
Pamannya ternyata membawa hadiah buat Robi yaitu sebuah mainan. Robi sangat senang sekali karena dia jadi punya mainan. Dia bersyukur kepada Allah karena dia diberi mainan oleh pamannya.
Cerita itu saya sampaikan ke Eca, agar Eca selalu bersyukur atas apa yang telah dia punya dan tidak sombong saat dia punya mainan baru. Terus juga, saya bilang ke Eca bahwa kalau kita baik sama orang lain, maka orang lainpun akan baik sama kita dan kalau kita memberi kepada orang lain maka kita akan diberi lebih oleh Allah.
Eca pun mengerti.
Mudah-mudahan dengan cerita ini Eca jadi orang yang punya empati. Insya Allah.
Alhamdulillah
#Day8
#Tantangan10hari
#Level10
#KuliahBunSayIIP
#GrabYourImagination
Komentar
Posting Komentar