RIHLAH MA’ALIM KOTA MEKKAH


Bismillah


Segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan saya kesempatan untuk mengunjungi Baitullah, kota Mekkah. Keinginan luar biasa untuk mengunjungi kota Mekkah sangat kuat, karena kerinduan luar biasa untuk berdo'a disana, bertawaf, bertemu dengan orang yang berbeda budaya, berbeda bahasa, berbeda kebiasaan tapi hanya satu tujuan yaitu berdo'a di ka'bah, mengharap keridhoan dari Allah SWT.
Selama kurang lebih 4 hari disana kurasakan ni'matnya beribadah, walaupun kadang kalau subuh suka ngantuk menunggu waktu subuh, tapi Alhamdulillah saya nikmati, karena keinginan untuk selalu melaksanakan sholat tahajud di masjidil haram.

Di kota Mekkah, saya berkesempatan untuk rihlah, mengunjungi tempat-tempat bersejarah di kota Mekkah.
  • The Holy Mosques Exhibition / Museum Haramain

Museum Dua Tanah Suci, yang terletak diperbukitan Ummul Joud, Mekkah. Di Museum ini saya bisa melihat sejarah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Saat pertama masuk, saya sudah diperlihatkan maket masa depan bangunan Masjidil haram. Kemudian gambar sejarah awal di bangunnya masjidil haram, tiang pertama yang menopang masjid, kemudian kaligrafinya, kemudian kain kiswah pertama, dan ternyata dahulu, kain kiswah ada yang berwarna merah dan hijau yang kemudian berganti menjadi warna hitam sampai sekarang.  Ada juga model sumur zam zam jaman dulu lengkap dengan tali, kerekan dan embernya.

Maket masa depan Masjid Nabawi

Sumur Zam Zam zaman dahulu



Rombongan jamaah Umroh

Maket masa depan Masjidil Haram

Podium saat berkhutbah

Tampak depan Museum Haramain

Kain kiswah warna merah


Kain kiswah warna hitam

Kain kiswah warna hijau

  • Jabal Tsur

Tujuan berikutnya yaitu pergi melihat jabal Tsur. Jabal Tsur atau gunung Tsur adalah gunung dimana tempat Rasulullah dan sahabatnya Abu Bakar Shidiq bersembunyi dari kejaran kaum Quraisy yang ingin membunuh Rasulullah. Tapi berkat pertolongan Allah SWT, dimulut gua bersarang laba-laba menutupi mulut gua dengan jaring yang tebal, sehingga membuat kaum Quraisy menyerah.
Kami tidak ada yang naik ke atas jabal Tsur, karena waktu yang agak sempit, akhirnya kami hanya berfoto dibawah jabal Tsur.

Jamaah Umroh berfoto di Jabal Tsur
  •  Arafah

Tempat berikutnya yaitu Padang Arafah. Kami serombongan dibawa ke tempat dimana para jamaah haji wukuf, yaitu di Arafah. Pada tanggal 9 Dzulhijjah dibulan Hijriah  berkumpul lebih dari ribuan umat Islam di berbagai pelososk dunia untuk melaksanakan ibadah wukuf. Pada saat wukuf tersebut jamaah haji melakssanakan ibadah sholat, berdzikir, berdoa, merenung, instrospeksi diri.


  •   Jabal Rahmah

Masih dikawasan padang Arafah, terdapat jabal Rahmah. Alhamdulillah saya berkesempatan untuk menaiki jabal rahmah, karena memang medannya tidak terlalu terjal dan tinggi jadi saya masih bisa menaikinya. Sejarah Jabal Rahmah merupakan titik pertemuan antara Nabi Adam dan Hawa setelah terpisah di dunia. Di jabal Rahmah terdapat monumen tinggi berwarna putih. Yang sekarang menjadi permasalahan adalah banyaknya kemusyrikan yang terjadi di jabal rahmah tersebut, banyak sekali orang yang berdoa minta jodoh, kemudian sholat disana, menuliskan nama di monumen, padahal di jabal rahmah tersebut tidak ada ritual apapun.




Jamaah Umroh berfoto di Jabal Rahmah



  •  Muzdalifah dan Mina (Jamarat)

Setelah mengunjungi Jabal Rahmah, saya pun kembali menyusuri jalan, saya dibawa ke muzdalifah dan mina, dimana para jamaah ibadah haji melakukan perjalanan malam dari arafah, kemudian menuju muzdalifah dan bermalam disana. Disekitar muzdalifah terdapat tenda-tenda yag didirikan oleh pemerintah Arab Saudi untuk para jamaah haji bermalam disana. Kemudian saya pun menyusuri Mina yang terdapat jamarat.




  • Jabal Nur (Gua Hiro)

Tempat terakhir pada rihlah di kota Mekkah ini adalah ke jabal Nur atau Gua Hiro. Sejarahnya adalah gua ini adalah tempat Nabi berdiam diri, menyendiri dari masyarakat yang pada saat itu masih belum mengenal Allah dan di Gua Hiro tersebut Nabi Muhammad SAW kemudian menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril.
Saya dan rombongan tidak ada yang pergi naik ke Jabal Nur, karena memang medan yang sangat terjal dan tinggi, konon katanya untuk sampai ke atas membutuhkan kurang lebih 2 jam, karena waktu kami sangat sempit, maka tidak ada yang naik ke atas Jabal Nur.


Jamaah berfoto di Jabal Nur

Itulah beberapa tempat bersejarah di kota Mekkah, yang harus kita lakukan adalah mengambil hikmah dari semua peristiwa yang terdapat di tempat-tempat tersebut. Mengingat kembali perjuangan Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan Islam di tengah masyarakat yang masih jahiliyah.

Kita harus bersyukur kepada Allah SWT bahwa Islam sekarang sudah berjaya, kita harus tetap teguh (istiqamah) dalam melaksanakan Islam secara kaffah.
Semoga saya bisa berkesempatan kembali ke kota Mekkah bersama keluarga tercinta.

Alhamdulillah

#ODOPfor99days2017
#tulisanke13





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita tentang Allah Maha Mendengar

Cerita Asmaul Husna Al-Waliy (Maha Menguasai)

Review ceramah ustad chaidir ramli mengenai syukur nikmat