Ketika anak tidak masuk sekolah negeri
Bismillah
Tulisan ini saya buat karena keprihatinan saya terhadap anak-anak yang tidak diterima ke sekolah negeri favorit atau sekolah negeri impiannya.
Sudah mafhum bagi semua orang tua, apabila anaknya tidak diterima ke negeri pasti akan mencari sekolah swasta. Tapi yang jadi masalah nya adalah, apakah ada kesiapan orang tua untuk itu??
Sebagai orang tua pasti ingin anaknya masuk ke sekolah negeri, ke sekolah favorit di daerahnya masing - masing. Dan itu akan menjadi kebanggaan orang tuanya saat anaknya masuk ke sekolah negeri dan akan terus membicarakan nya ke semua kerabat dekat. Itu adalah lumrah. Tapi yang tadi pertanyaan nya, apakah orang tua siap apabila anaknya tidak tembus ke sekolah negeri? Atau sekolah favorit?
Itulah yang kerabat saya alami.
Anaknya tidak tembus ke sekolah negeri. Terus bagaimana? Orang tuanya mencari sekolah swasta yang masih membuka pendaftaran, bahkan mencari pesantren yang masih buka pendaftaran.
Padahal yang saya ketahui, semua sekolah sudah ditutup pendaftaran nya jauh-jauh hari sebelum pengumuman hasil UN. Bahkan pesantren sudah berakhir pendaftaran nya jauh sebelum UN dilaksanakan.
Jadi bagaimana kerabat saya itu?
Orang tuanya kebingungan, kelabakan, tanya sana-sini untuk memasukkan anaknya ke sekolah. Sampai katanya anaknya menangis, takut tidak sekolah.
Saya prihatin, kasihan, karena orang tuanya tidak punya persiapan sama sekali.
Saya dan suami ikut membantu mencarikan sekolah yang masih bisa menerima siswa. Orang tua nya ingin anaknya masuk ke pesantren. Suami pun mencarikan pesantrennya. Tapi jawabannya semua mengatakan tidak bisa, karena pendaftaran sudah tutup dan kuota sudah penuh.
Kami melihat anaknya yang memang karakternya tenang, dia bahkan sudah pasrah mau dimasukkan ke sekolah yang mana, yang dia fikirkan adalah saya harus sekolah.
Alhamdulillah akhirnya suami bisa mengupayakan masuk ke pesantren di daerah kota dan tidak mondok. Kebetulan suami ada kenalan di pesantren itu dan bisa mengupayakan masuk. Alhamdulillah akhirnya sekarang dia bisa sekolah.
Mudah-mudahan dia bisa betah di sekolah tersebut.
Hikmah yang dapat saya ambil adalah bahwa kita sebagai orang tua harus punya persiapan yang matang saat mau memasukkan anak ke sekolah. Harus ada rencana yang lain apabila semua keinginan kita tidak sesuai harapan.
Alhamdulillah
#ODOPfor99days
Tulisan ini saya buat karena keprihatinan saya terhadap anak-anak yang tidak diterima ke sekolah negeri favorit atau sekolah negeri impiannya.
Sudah mafhum bagi semua orang tua, apabila anaknya tidak diterima ke negeri pasti akan mencari sekolah swasta. Tapi yang jadi masalah nya adalah, apakah ada kesiapan orang tua untuk itu??
Sebagai orang tua pasti ingin anaknya masuk ke sekolah negeri, ke sekolah favorit di daerahnya masing - masing. Dan itu akan menjadi kebanggaan orang tuanya saat anaknya masuk ke sekolah negeri dan akan terus membicarakan nya ke semua kerabat dekat. Itu adalah lumrah. Tapi yang tadi pertanyaan nya, apakah orang tua siap apabila anaknya tidak tembus ke sekolah negeri? Atau sekolah favorit?
Itulah yang kerabat saya alami.
Anaknya tidak tembus ke sekolah negeri. Terus bagaimana? Orang tuanya mencari sekolah swasta yang masih membuka pendaftaran, bahkan mencari pesantren yang masih buka pendaftaran.
Padahal yang saya ketahui, semua sekolah sudah ditutup pendaftaran nya jauh-jauh hari sebelum pengumuman hasil UN. Bahkan pesantren sudah berakhir pendaftaran nya jauh sebelum UN dilaksanakan.
Jadi bagaimana kerabat saya itu?
Orang tuanya kebingungan, kelabakan, tanya sana-sini untuk memasukkan anaknya ke sekolah. Sampai katanya anaknya menangis, takut tidak sekolah.
Saya prihatin, kasihan, karena orang tuanya tidak punya persiapan sama sekali.
Saya dan suami ikut membantu mencarikan sekolah yang masih bisa menerima siswa. Orang tua nya ingin anaknya masuk ke pesantren. Suami pun mencarikan pesantrennya. Tapi jawabannya semua mengatakan tidak bisa, karena pendaftaran sudah tutup dan kuota sudah penuh.
Kami melihat anaknya yang memang karakternya tenang, dia bahkan sudah pasrah mau dimasukkan ke sekolah yang mana, yang dia fikirkan adalah saya harus sekolah.
Alhamdulillah akhirnya suami bisa mengupayakan masuk ke pesantren di daerah kota dan tidak mondok. Kebetulan suami ada kenalan di pesantren itu dan bisa mengupayakan masuk. Alhamdulillah akhirnya sekarang dia bisa sekolah.
Mudah-mudahan dia bisa betah di sekolah tersebut.
Hikmah yang dapat saya ambil adalah bahwa kita sebagai orang tua harus punya persiapan yang matang saat mau memasukkan anak ke sekolah. Harus ada rencana yang lain apabila semua keinginan kita tidak sesuai harapan.
Alhamdulillah
#ODOPfor99days
Komentar
Posting Komentar